PEMBAHSAN
SOAL UJIAN NASIONAL (UN), SBMPTN DAN UJIAN MANDIRI
STOIKIOMETRI
(PERHITUNGAN KIMIA)
BAGIAN
I
Materi
stoikiometri atau perhitungan kimia adalah salah satu materi favorit dalam
berbagai jenis ujian, dari UN sampai SBMPTN ataupun Ujian-ujian mandiri.
Mungkin ini disebabkan karakter materinya yang dapat dikembangkan dalam
berbagai bentuk soal dan cakupan materinya yang luas. Jadi jelas tujuannya
adalah agar kalian yang diuji benar-benar merasa diuji.
Kalau
saya pribadi termasuk yang suka dengan soal tentang materi stoikiometri ini
karena saya lemah dihafalan dan lebih senang aplikasi hitungan. Tapi tentu
saja, masing-masing orang punya ketertarikan dan kemampuan yang berbeda-beda.
Jadi,
apa saja yang sebenarnya dibahas di pokok bahasan ini????
Menurut
saya hanya ada dua yang paling penting, (1) Hukum dasar kimia dan (2) Konsep
mol. Tapi karena ini hanya menurut saya yang didasarkan pada pengalaman pribadi
maka jika ada buku atau reverensi lain yang mengatakan berbeda jangan jadikan
itu sebuah perdebatan karena pada intinya pasti sama saja.
1) HUKUM DASAR KIMIA
a. HUKUM
KEKEKALAN MASSA (HK. LAVOISIER)1) HUKUM DASAR KIMIA
“pada sisitem
tertutup masa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”
Jadi menurut
Lavoasier pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa zat yang bereaksi.
b. HUKUM
PERBANDINGAN TETAP (HK. PROUST)
“ perbandingan
massa unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa adalah tetap”
Contohnya dalam
senyawa NaCl alias garam dapur, jika perbandingan Na: Cl dalam garam yang
ditemukan di jawa adalah 1:1, maka garam ditempat lain yang tersusun dari Na
dan Cl pun kan memiliki perbandingan Na:Cl =1: 1.
c.
HUKUM KELIPATAN PERBANDINGAN/KELIPATAN BERGANDA
(HK. DALTON)
“ bila dua unsur
membentuk lebih dari satu senyawa maka apabila masa salah satu unsur dianggap
tetap, perbandingan masa unsur yang lain merupakan bilangan bulat yang
sederhana”
Misalnya unsur
N(nitrogen) dan O(oksigen) membentuk berbagai macam senyawa oksida nitrogen NO,
NO2, NO3, N2O5 dan beberapa oksida
nitrogen yang lain. Jika masa N dibuat sama, maka perbandingan masa O pada
oksida-oksida nitogen tersebut merupakan perbandingan bilangan bulat yang
sederhana.
d. HUKUM
PERBANDINGAN VOLUME (HK. GAY LUSSAC) DAN HIPOTESIS AVOGADRO
Gay Lussac: “Volume
gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, berbanding sebagai bilangan bulat yang sederhana”
Avogadro: “pada
suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah
molekul yang sama banyak”
YANG HARUS DIINGAT:
“Perbandingan mol= Perbandingan
Volume = Perbandingan koefisien reaksi”
Contoh:
SOAL
UN 2012: sebanyak 6 liter gas dibakar dengan 18 liter oksigenmenurut reaksi:
C2H4
+ 3O2 → 2CO2 + 2H2O
Ternyata
volume gas CO2 dan H2O yang dihasilkan masing-masing
sebanyak 12 L. Kenyataan ini sesuai dengan hukum...
a. Gay
Lussac
b.
Boyle
c.
Avogadro
d.
Dalton
e.
Lavoisier
Nah,
menurut kalian apa jawabannya????
Soal
ini adalah soal yang sangat mendasar dan sangat mudah. Meskipun kalian tidak
hafal dengan pasti bunyi masing-masing hukum yang disebutkan pada pilihan
jawaban yang diberikan, kalian akan tetap dengan mudah menjawab.
Soal
ini membahas tentang volume, jadi tidak mungkin jawabannya adalah D atau E,
karena Hk. Dalton dan Hk. Lavoisier membahas tentang masa.
Mana
hukum yang paling sesuai dengan soal diantara A, B, C? Tentu saja C. Avogadro.
Kenapa? Karena soal tersebut membahas volume dan reaksi yang sudah setara. Mau
bukti? Bailklah. Perhatikan:
Hk.Avogadro
: “pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung
jumlah molekul yang sama banyak”
Dalam
hal ini jumlah molekul diwakili oleh koefisien, jadi “Perbandingan volume=
perbandingan koefisien”
Kiefisien
C2H4 : O2 : CO2 : H2 = 1:
3: 2: 2
Volume
C2H4 : O2 : CO2 : H2 =
6: 18: 12: 12 jika disederhanakan = 1:
3: 2: 2
sama kan?????
2)KONSEP MOL
Mol
adalah satuan jumlah zat
Dibawah
ini adalh bagan konsep mol yang wajib diketahui untuk siapa saja yang belajar
kimia.

Kapan pakai rumus ini?
Jawab: Jika kita diminta menghitung volume atau jumlah mol gas yang dibandingkan dengan gas lain yang diketahui volume dan jumlah mol atau massanya, dimana kedua gas tersebut diukur pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama.
“Gas yang tidak STP”
PV = n R T
R adalah tetapan gasi ideal yang nilainya 0,082 L atm/mol K
Kapan pakai rumus ini?
Apa itu STP?

Selain
bagan diatas, yang tidak boleh lupa adalah:
“Gas-gas
yang diukur pada P dan T sama”
Kapan pakai rumus ini?
Jawab: Jika kita diminta menghitung volume atau jumlah mol gas yang dibandingkan dengan gas lain yang diketahui volume dan jumlah mol atau massanya, dimana kedua gas tersebut diukur pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama.
“Gas yang tidak STP”
PV = n R T
R adalah tetapan gasi ideal yang nilainya 0,082 L atm/mol K
Kapan pakai rumus ini?
Jawab: tentu saja ketika gas diukur pada
keadaan tidak STP.
Apa itu STP?
Jawab: STP = standard temperature and
pressure, atau keadaan standard dengan suhu (T) 0⁰C(273K)
dan tekanan (P) 1 atm.
Asalkan kita sudah memahami
kedua konsep diatas maka persoalan stoikiometri bukanlah hal yang sulit.