Saturday, 2 January 2016
Berlangganan

KIMIA SMA- STOIKIOMETRI (II)

PEMBAHSAN SOAL UJIAN NASIONAL (UN), SBMPTN DAN UJIAN MANDIRI STOIKIOMETRI (PERHITUNGAN KIMIA) BAGIAN II


Berikut ini beberapa contoh soal ujian yang mengangkat pokok bahasan stoikiometri.

1.       SNMPTN 2008/UMPN 2001
Suatu oksida logam bervalensi 2 mengandung 80% unsur logam tersebut. Jika Ar O = 16, maka masa atom relatif logam tersebut adalah...

Jawab:
Valensi logam = muatan logam tersebut
Ingat !!! Unsur-unsur  golongan Logam cenderung melepaskan elektron sehingga menjadi ion positif (kation). Maka logam bervalensi dua artinya logam yang memiliki muatan 2+.
Jika logam tersebut kita misalkan L, maka bentuk ionnya adalah L2+

Oksida logam= logam yang bersenyawa dengan oksigen. Tidak lupa kan kalau O bermuatan -2
L2+ + O2- →LO
Jadi oksida logam kita adalah LO
%O=100% - %L= 100%-80%= 20%

Masih ingat Hk.Proust,,kalo sudah lupa bisa dibuka lagi. Berdasarkan Hk. Proust maka berlaku:
Atau kita bisa langsung menggunakan perbandingan mol L dan O dalam senyawa LO
L : O dalam LO = 1: 1
Jadi mol L: mol O = 1:1
Misal kita anggap masa total LO adalah 100 gram maka:
m L = 80 gram dan m O = 20 gram

Sudah paham?????? Ayo coba lagi!



1.       UM UGM 2003
Jumlah mol belerang dalam 24 gram pirit (FeS2) adalah...(Ar Fe= 56, S= 32)

Jawab:
Untuk soal ini diketahui masa senyawa, sedangkan yang diminta dari soal adalah jumlah mol dari unsur yang terkandung dalam senyawa.

Untuk menghitung mol unsur S (belerang), apa saja yang kita butuhkan? Ingat konsep mol?
Ya, kita dapat menghitung jumlah mol berdasarkan data masa atau volume ataupun jumlah molekul dari unsur S.

Data apa yang kita miliki dari soal? Masa dari senyawa FeS2

Tetapi yang kita butuhkan adalah unsur S saja. jadi kita harus mencari jalan agar mendapatkan data unsur S.

Pada setiap permasalahan yang berhubungan dengan unsur dalam senyawa ingat HUKUM PROUST!!!!!

Jika kita lihat contoh soal no 1, dari hk. Proust didapatkan sebuah persamaan:


dalam persamaan diatas adalah % masa, jadi persamaannya dapat kita ubah menjadi:


JADI:

Sudah paham?? Gampang kan??
Jika kalian melihat soal yang sama tapi dikerjakan dengan cara berbeda, JANGAN PANIK. STAY COOL!!! Banyak Jalan Menuju Roma.

Kita juga bisa mengerjakan dengan Perbandingan seperti pada contoh 1.
Perbandingan Fe : S : FeS2 = 1: 2: 1

Selamat mencoba untuk soal-soal lain!!!!

jika dalam latihan nanti kalian menemui kesulitan jangan malu bertanya ya!! silahkan tulis pertanyaan kalian dikomentar. InsyaAllah kita selesaikan bersama.